Halo pembaca setia artikel Analistekno! Kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya pare. Pare atau melonjok merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki khasiat yang luar biasa bagi kesehatan. Selain itu, pare juga mudah ditanam dan dapat tumbuh dengan subur jika diberi perawatan yang tepat. Mari kita simak cara budidaya pare berikut ini.
1. Persiapan Lahan
Sebelum mulai menanam pare, pastikan lahan yang akan digunakan sudah disediakan dan dibersihkan dari rumput liar. Gunakan cangkul atau traktor kecil untuk membersihkan lahan dan membuat bedengan dengan ukuran yang sesuai. Pastikan bedengan yang dibuat memiliki jarak antar bedengan yang cukup untuk memudahkan perawatan dan penyiraman. Setelah itu, beri pupuk kandang atau pupuk kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.
2. Penyemaian
Bibit pare dapat diperoleh di toko pertanian atau dapat ditanam dari bijinya langsung. Jika menggunakan bibit, sebaiknya rendam bibit pare dalam air selama beberapa jam sebelum ditanam. Setelah itu, tanam bibit pare dengan jarak 50 cm antara tanaman. Jika menggunakan benih, taburkan benih pare ke dalam lubang kecil dengan kedalaman 2-3 cm. Siram dengan air dan tutup dengan tanah.
3. Penyiraman
Pare membutuhkan banyak air untuk tumbuh dengan baik. Siram pare setiap 2-3 hari sekali terutama jika musim kemarau tiba. Pastikan air tidak menggenangi tanaman agar tidak mengakibatkan kerusakan pada tanaman. Selain itu, hindari penyiraman pada saat matahari terik untuk menghindari daun pare yang terbakar.
4. Pemupukan
Selama masa pertumbuhan, pare perlu diberi pupuk secara teratur untuk memastikan tanaman tumbuh dengan subur. Pemupukan dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan menggunakan pupuk NPK. Pastikan pupuk disebarkan secara merata ke seluruh bedengan.
5. Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan rumput liar dan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan pare. Penyiangan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan herbisida. Jika menggunakan herbisida, pastikan menggunakan herbisida yang aman bagi lingkungan dan tidak membahayakan tanaman pare.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pare rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti wereng, ulat, dan jamur. Untuk menghindari kerusakan tanaman, pastikan pare terlindung dari serangan hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida dan fungisida. Selain itu, pastikan juga lingkungan sekitar tanaman pare bersih dari sampah dan sisa tanaman yang dapat menimbulkan penyakit.
7. Panen
Pare biasanya dapat dipanen setelah 2-3 bulan setelah tanam. Panen pare dilakukan dengan memetik buah pare yang telah matang. Buah pare yang dipetik dapat dijadikan bahan masakan seperti tumis pare atau sayur pare yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Kesimpulan
Itulah cara budidaya pare yang mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah. Dengan perawatan yang tepat, pare dapat tumbuh subur dan berbuah dengan baik. Selain itu, konsumsi pare secara teratur juga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam menanam pare!
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.